Selasa, 05 Agustus 2008

AKU by. Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

BEST POEM IN THE WORLD

I was shocked, confused, bewildered
As I entered Heaven's door,
Not by the beauty of it all,
Nor the lights or its decor.

But it was the folks in Heaven
Who made me sputter and gasp--
The thieves, the liars, the sinners,
The alcoholics and the trash.

There stood the kid from seventh grade
Who swiped my lunch money twice.
Next to him was my old neighbor
Who never said anything nice.

Herb, who I always thought
Was rotting away in hell,
Was sitting pretty on cloud nine,
Looking incredibly well.

I nudged Jesus, 'What's the deal?
I would love to hear Your take.
How'd all these sinners get up here?
God must've made a mistake.

'And why's everyone so quiet,
So somber - give me a clue.'
'Hush, child,' He said, 'they're all in shock.
No one thought they'd be seeing you.'

JUDGE NOT.
Remember.... ..Just going to church doesn't make you a Christian any morethan .......standing in your garage makes you a car.

Senin, 04 Agustus 2008

Rahasia Cepat Kaya

Setiap orang ingin hidupnya diberkati dan berhasil, tapi banyak dari mereka tidak mengetahui cara mendapatkannya. Mereka mencoba mendapatkannya dengan bekerja keras dan seluruh kemampuan yang dimilikinya dan dengan cara yang mereka tahu. Pada Selasa malam (2/10), pada acara Leader Summit Prophet T.B Joshua membuka rahasia bagaimana menjadi kaya dan dalam perkenanan Tuhan.

Pintu Kekayaan
Pintu bagi hidup yang diberkati adalah menabur. 2 Korintus 9:6 menulis, "Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga." Jika seseorang memberi, itu memperkaya si pemberi. Dan masing-masing harus memberi menurut kerelaannya. Hendaknya kita memberi dengan sukacita. Memberi adalah suatu kehormatan, lakukanlah dengan sikap hati yang benar. Sangat sederhana, memberi adalah sebuah hak istimewa.

Memberi dengan sikap benar.
Anda harus memberi dengan kerendahan hati. Jangan bersikap seperti seorang Kreditur ketika Anda memberi. Ingatlah, bahwa dulu Andalah orang yang berhutang namun telah ditebus oleh Kristus dengan nyawaNya sendiri. Jadi bersikaplah rendah hati, bersukacita dan tidak mengharapkan balasan ketika Anda memberi.

Berilah pada orang yang tidak bisa membalas
Lebih baik memberi dan berbuat baik kepada orang yang tidak bisa membalas kita, karena Tuhan sendiri yang akan membalas segala perbuatan baik kita. Saat Anda melakukan hal ini Anda menjadi semakin seperti Tuhan, yang memberikan dengan murah hati tapi tidak pernah menerima apapun dari siapapun. Karena lebih indah menjadi orang yang memberi, dari pada menjadi orang yang menerima.

Keberhasilan tidak selalu didapat dengan kerja keras.
Seringkali orang bekerja keras, berlelah-lelah dan sudah berjuang tapi tidak mendapatkan hasil seperti yang diinginkan. Banyak orang yang berlelah-lelah dan bekerja keras lebih dari kita semua tapi menjadi gelandangan kenapa? Pengkhotbah 9:11 "Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua." Apa artinya hal ini? Kerja keras bukanlah kunci keberhasilan. Kunci keberhasilan adalah saat Anda melibatkan Tuhan dalam usaha dan kerja keras Anda, dan mengijinkan anugrah Tuhan yang menjadikan segala sesuatunya berhasil.
Untuk Tuhan memberkati Anda, dapatkan perkenanan Tuhan atas usaha dan kerja keras Anda. Jika Anda sudah melakukan apa yang harus Anda lakukan, serahkan sisanya kepada Tuhan untuk menilai. Apakah hal tersebut cukup berharga atau tidak. Pada akhirnya Tuhanlah yang membuat segala sesuatunya berhasil, menurut waktunya. Tundukkan diri Anda pada kebenaran Firman Tuhan. Sadari bahwa segala sesuatunya karena anugrah Tuhan.
Bukan Anda pemilik usaha yang saat ini sedang Anda kerjakan, Tuhanlah pemiliknya.
Banyak pengusaha yang mengalami serangan jantung, sakit darah tinggi dan banyak hal lainnya. Hal itu karena saat sesuatu yang mereka kerjakan tidak berjalan seperti yang mereka inginkan, mereka menjadi kecewa. Kekecewaan ini menjadi celah sehingga sakit penyakit bisa memasuki hidup Anda. Serahkanlah usaha Anda pada Tuhan. Tuhanlah pemiliknya, bukan Anda. Jadi saat sesuatu berjalan tidak sesuai dengan yang Anda harapkan, ijinkan Dia bekerja. Biarkan Tuhan mengerjakan bagianNya.
Pada akhirnya teruslah memberi. Berilah hidup Anda, kasih Anda, kekuatan Anda untuk Allah pakai menyatakan kebaikan, kebesaran dan keajaiban namaNya. Mintalah Tuhan mengajar Anda untuk memberi dengan murah hati, apa yang Anda miliki kepada orang yang membutuhkan. Biarlah hidup Anda bertumbuh menjadi semakin serupa dengan Kristus. Ijinkan Tuhan berkarya melalui hidup Anda.
GOD BLESS YOU.

RAJAWALI

Enam (6) Hal Yang Dapat Dipelajari Dari Rajawali

Rajawali adalah mahluk ciptaan Tuhan yang sangat indah. Alkitab menuliskan mengenai rajawali sebanyak 38 kali, jauh lebih banyak dibandingkan merpati atau jenis burung lainnya. Seekor rajawali
dewasa memiliki tinggi badan sekitar 90 cm, dan bentangan sayap sepanjang 2 m. Ia membangun sarangnya di puncak-puncak gunung. Sarang itu sangat besar sehingga manusia pun dapat tidur di dalamnya. Sarang itu beratnya bisa mencapai 700 kg dan sangat nyaman.

Dengan berdasarkan firman Tuhan, kita akan melihat mengenai beberapa hal yang dapat kita pelajari dari burung rajawali ini, baik itu menyangkut keTuhanan maupun kehidupan kekristenan kita. Semoga
pengetahuan singkat ini dapat menjadi berkat bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.

Pelajaran I :
Semua Bayi Rajawali Harus Belajar Untuk Terbang

Di atas puncak gunung yang tinggi, telur rajawali menetas dan muncullah bayi rajawali. Seperti layaknya bayi yang lain, hanya ada dua hal yang sangat disukai oleh bayi rajawali ini untuk dilakukan,
yaitu makanan dan tidur. Bayi rajawali akan menghabiskan masa-masa pertamanya di dunia di dalam sarangnya yang nyaman. Setiap hari, induk rajawali mencarikan makanan untuk bayinya dan menyuapi mulut bayi yang sudah terbuka untuk menerima makanan. Dengan perut kenyang, bayi itu tidur kembali. Hal itu berlangsung berulang-ulang dalam hidupnya.

Siklus ini berjalan beberapa minggu, sampai pada suatu hari, induk rajawali ini terbang dan hanya berputar-putar di atas sarangnya memeperhatikan anaknya yang ada di dalamnya. Kali ini tanpa makanan. Setelah berputar beberapa kali, induk rajawali akan terbang dengan kecepatan tinggi menuju sarangnya, ditabraknya sarang itu dan digoncang-goncangka nnya. Kemudian ia merenggut anaknya dari sarang dan dibawanya terbang tinggi. Kemudian, secara tiba-tiba, ia menjatuhkan bayi rajawali dari ketinggian. Bayi ini berusaha terbang, tapi gagal. Beberapa saat jatuh melayang ke bawah mendekati batu-batu karang, induk rajawali ini dengan cepat meraih anaknya kembali dan dibawa terbang tinggi. Setelah itu, dilepaskannya pegangan itu dan anaknya jatuh lagi. Tapi sebelum anaknya menyentuh daratan, ia mengangkatnya kembali. Hal ini dilakukan berulang-ulang, setiap hari. Hingga hanya dalam waktu satu minggu anaknya sudah banyak belajar, dan mulai memperhatikan bagaimana induknya terbang. Dalam jangka waktu itu, sayap anak rajawali sudah kuat dan ia pun mulai bisa terbang.

Saudaraku, banyak orang Kristen seperti bayi rajawali ini. Terlalu nyaman di dalam sarangnya. Kita datang ke gereja seminggu sekali untuk mendapatkan makanan. Kita menunggu pelayan Tuhan untuk memberi mereka "makanan rohani" kedalam mulutnya. Kemudian setelah ibadah selesai, kita pulang dan "tidur" lagi, tanpa melakukan firman Tuhan dan hidup tidak berubah. Baru setelah beban-beban berat menindih selama 1 minggu, kita merasakan "lapar" dan butuh diisi makanan, kemudian kita pun pergi lagi ke gereja untuk di-drop makanan lagi. Hal ini berlangsung terus menerus berulang-ulang tanpa ada
pertumbuhan secara rohani dalam hidup kita. Sampai suatu saat, sesuatu pencobaan terjadi dalam hidup kita, sarang digoncangkan dengan keras, dan kita tidak tahu apa yang harus dilakukan. Kita
mulai menyalahkan Tuhan,"Tuhan jahat! Tuhan tidak adil!...."

Tidak! Tuhan tidak jahat! Jika kita mengalami pencobaan dan goncangan berarti Bapa di surga sedang melatih kita untuk bisa lebih dewasa lagi, agar kita bisa siap untuk terbang. Akan sia-sia menjadi
rajawali kalau dia tidak bisa terbang. Berarti akan sia-sia menjadi orang Kristen kalau dia tidak pernah dewasa dalam iman! Akan tetapi perhatikanlah hal ini : setiap pencobaan datang, Tuhan tidak pernah
membiarkan anak-anakNya jatuh tergeletak, tapi seperti induk rajawali, pada saat kritis, ia menyambar anaknya untuk diangkat kembali.

Beban berat boleh datang, tapi kemudian mulailah untuk berdoa. Mulailah membuka Alkitab dan membaca firman Tuhan. Kemudian kita akan menyadari bahwa jawaban doa itu telah datang. Masa-masa sukar akan selalu ada di depan kita, tapi kita akan menemukan diri kita selalu

penuh dengan pengharapan jika kita tetap berdiri pada kebenaran firman Allah.
Apa yang sedang terjadi ? Ternyata kita sedang merentangkan sayap kita ! Kita sedang belajar terbang ! Tuhan mengangkat dan memuliakan kita melalui pencobaan-pencobaan yang kita alami.
Jika induk rajawali melatih anaknya untuk mempergunakan sayapnya, Tuhan melatih kita untuk mempercayai firmanNya dan mempergunakan iman kita.


Pelajaran 2:
Rajawali diciptakan untuk tinggal ditempat tinggi

Berbeda dengan jenis burung lainnya, rajawali diciptakan untuk terbang di tempat-tempat yang tinggi, jauh dari pandangan mata telanjang dan jauh dari jangkauan para pemburu.
Burung rajawali memiliki keunikan, jika ia berada di alam bebas, akan menjadi burung yang paling bersih di antara burung lainnya, tapi jika dia berada di dalam 'penjara'dan terikat, ia akan menjadi burung yang
paling kotor (hal ini dikarenakan rajawali mengkonsumsi makanan yang berbeda dengan burung lainnya).

Saudaraku, Tuhan menciptakan kita untuk selalu terbang dan berada di tempat yang tinggi, yaitu selalu berada dalam hadiratNya dan bebas dari kontrol dunia. Jika orang kristen berada dalam ikatan-ikatan
duniawi, ia akan menjadi orang yang terkotor dibandingkan dengan orang lain.

Pelajaran 3 :
Rajawali Tidak Terbang, Tapi Melayang

Rajawali tidak terbang seperti layaknya burung-burung yang lain, mereka terbang dengan mengepak-kepakkan sayapnya dengan kekuatan sendiri. Tapi yang dilakukan rajawali ialah melayang dengan anggun, membuka lebar-lebar kedua sayapnya dan menggunakan kekuatan angin untuk mendorong tubuhnya. Yang membuat rajawali sangat spesial ialah ia tahu betul waktu yang tepat untuk meluncur terbang. Ia berdiam di atas puncak gunung karang, membaca keadaan angin, dan pada saat yang
dirasa tepat ia mengepakkan sayapnya untuk mendorong terbang, lalu membuka sayapnya lebar-lebar untuk kemudian melayang dengan menggunakan kekuatan angin itu.

Saudaraku, angin sering disebutkan dalam Alkitab sebagai penggambaran dari Roh Kudus. Kita dapat belajar untuk bekerja sama dengan Roh Kudus dan membiarkan-Nya mengangkat kita lebih tinggi lagi, semakin dekat dengan Tuhan Yesus. Seringkali kita 'terbang' dengan kekuatan kita sendiri, hasilnya kita menemui banyak kelelahan, kekecewaan dan kepahitan dalam hidup ini. Tapi belajar dari rajawali, kita mau untuk 'terbang' melintasi kehidupan ini dengan mengandalkan Roh Kudus.

Angin, juga berbicara mengenai kesulitan-kesulitan hidup. Badai sering menggambarkan adanya pergumulan dalam hidup ini. Bagi rajawali, badai adalah media yang tepat untuk belajar menguatkan
sayapnya. Dia terbang menembus badai itu, melayang di dalamnya, melatih sayapnya untuk lebih kuat lagi. Orang 'Kristen Rajawali' seharusnya mengucap syukur dalam menghadapi berbagai-bagai pencobaan. Karena saat itulah saat yang tepat bagi kita untuk mempergunakan pencobaan sebagai media untuk menguatkan sayap-sayap iman kita.



PELAJARAN 4 :
Rajawali memiliki waktu khusus untuk Pembaharuan

Ketika rajawali berumur 60 tahun, ia memasuki periode pembaharuan. Seekor rajawali akan mencari tempat tinggi dan tersembunyi di puncak gunung. Ia berdiam disitu, membiarkan bulu-bulunya rontok satu demi satu. Rajawali ini mengalami keadaan yang menyakitkan dan sangat mengenaskan selama kira-kira 1 tahun. Ia menunggu dengan sabar selama proses ini berlangsung, dan setiap hari ia membiarkan sinar matahari menyinari tubuhnya untuk mempercepat proses penyembuhannya. Melalui proses ini, bulu-bulu barupun tumbuh, dan rajawali menerima kekuatan yang baru sehingga ia mampu untuk bertahan hidup hingga umur 120 tahun, seperti normalnya rajawali hidup.

Saudaraku, seperti rajawali, orang kristen perlu memiliki waktu-waktu khusus untuk proses pembaharuan dalam hidup ini. Membiarkan hal-hal lama yang tidak berguna lagi 'rontok' dan menanti-nantikan dengan
sabar pemulihan dari Tuhan. Pembaharuan adalah prinsip Ilahi, dimana Allah memotong segala sesuatu yang tidak menghasilkan buah dalam hidup kita ini agar kita mampu berbuah lebat. Selama kita menantikan Dia, relakan proses pembaharuan itu berlangsung.

Pelajaran 5 :
Rajawali Juga Kadang-kadang Sakit, Seperti Manusia

Ketika rajawali mengalami sakit di tubuhnya, ia terbang ke suatu tempat yang sangat disukainya, dimana ia dengan leluasa dapat menikmati sinar matahari. Karena sinar matahari memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan rajawali, dan juga merupakan obat g paling mujarab baginya.

Saudaraku, ketika kita sakit, baik itu sakit secara fisik, ekonomi,rumah tangga, pekerjaan, pelayanan, atau sakit rohani kita, apakah kita jug mencari Allah yang memainkan peranan penting dalam hidup
kita, yang juga merupakan sumber kesembuhan bagi segala macam 'penyakit' ?

Pelajaran 6 :
Setiap Burung Rajawali Pasti Mati

Ketika rajawali berada dalam keadaan mendekati waktu kematiannya, ia terbang ke tempat yang paling disukainya, di atas gunung, menutupi tubuhnya dengan kedua sayapnya, memandang ke arah terbitnya matahari, lalu....mati.

Saudaraku, sudah selayaknya, semua orang Kristen mati dengan mata dan hati tetap tertuju pada Yesus sebagai sumber dari pengharapan dan jaminan di dalam kehidupan kekal.

Jadilah KRISTEN RAJAWALI

"Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah."
Yes 40:30-31

------------ --------- --------- --------- --------- --------- --------- ------
"The LORD bless you and keep you;
the LORD make his face shine upon you
and be gracious to you;
the LORD turn his face toward you
and give you peace."
------------ --------- --------- --------- --------- --------- --------- ------

RAJAWALI

6 (Enam) Hal Yang Dapat Dipelajari Dari Rajawali

Rajawali adalah mahluk ciptaan Tuhan yang sangat indah. Alkitab menuliskan mengenai rajawali sebanyak 38 kali, jauh lebih banyak dibandingkan merpati atau jenis burung lainnya. Seekor rajawali
dewasa memiliki tinggi badan sekitar 90 cm, dan bentangan sayap sepanjang 2 m. Ia membangun sarangnya di puncak-puncak gunung. Sarang itu sangat besar sehingga manusia pun dapat tidur di dalamnya. Sarang itu beratnya bisa mencapai 700 kg dan sangat nyaman.

Dengan berdasarkan firman Tuhan, kita akan melihat mengenai beberapa hal yang dapat kita pelajari dari burung rajawali ini, baik itu menyangkut keTuhanan maupun kehidupan kekristenan kita. Semoga
pengetahuan singkat ini dapat menjadi berkat bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.

Pelajaran I :
Semua Bayi Rajawali Harus Belajar Untuk Terbang

Di atas puncak gunung yang tinggi, telur rajawali menetas dan muncullah bayi rajawali. Seperti layaknya bayi yang lain, hanya ada dua hal yang sangat disukai oleh bayi rajawali ini untuk dilakukan,
yaitu makanan dan tidur. Bayi rajawali akan menghabiskan masa-masa pertamanya di dunia di dalam sarangnya yang nyaman. Setiap hari, induk rajawali mencarikan makanan untuk bayinya dan menyuapi mulut bayi yang sudah terbuka untuk menerima makanan. Dengan perut kenyang, bayi itu tidur kembali. Hal itu berlangsung berulang-ulang dalam hidupnya.

Siklus ini berjalan beberapa minggu, sampai pada suatu hari, induk rajawali ini terbang dan hanya berputar-putar di atas sarangnya memeperhatikan anaknya yang ada di dalamnya. Kali ini tanpa makanan. Setelah berputar beberapa kali, induk rajawali akan terbang dengan kecepatan tinggi menuju sarangnya, ditabraknya sarang itu dan digoncang-goncangka nnya. Kemudian ia merenggut anaknya dari sarang dan dibawanya terbang tinggi. Kemudian, secara tiba-tiba, ia menjatuhkan bayi rajawali dari ketinggian. Bayi ini berusaha terbang, tapi gagal. Beberapa saat jatuh melayang ke bawah mendekati batu-batu karang, induk rajawali ini dengan cepat meraih anaknya kembali dan dibawa terbang tinggi. Setelah itu, dilepaskannya pegangan itu dan anaknya jatuh lagi. Tapi sebelum anaknya menyentuh daratan, ia mengangkatnya kembali. Hal ini dilakukan berulang-ulang, setiap hari. Hingga hanya dalam waktu satu minggu anaknya sudah banyak belajar, dan mulai memperhatikan bagaimana induknya terbang. Dalam jangka waktu itu, sayap anak rajawali sudah kuat dan ia pun mulai bisa terbang.

Saudaraku, banyak orang Kristen seperti bayi rajawali ini. Terlalu nyaman di dalam sarangnya. Kita datang ke gereja seminggu sekali untuk mendapatkan makanan. Kita menunggu pelayan Tuhan untuk memberi mereka "makanan rohani" kedalam mulutnya. Kemudian setelah ibadah selesai, kita pulang dan "tidur" lagi, tanpa melakukan firman Tuhan dan hidup tidak berubah. Baru setelah beban-beban berat menindih selama 1 minggu, kita merasakan "lapar" dan butuh diisi makanan, kemudian kita pun pergi lagi ke gereja untuk di-drop makanan lagi. Hal ini berlangsung terus menerus berulang-ulang tanpa ada
pertumbuhan secara rohani dalam hidup kita. Sampai suatu saat, sesuatu pencobaan terjadi dalam hidup kita, sarang digoncangkan dengan keras, dan kita tidak tahu apa yang harus dilakukan. Kita
mulai menyalahkan Tuhan,"Tuhan jahat! Tuhan tidak adil!...."

Tidak! Tuhan tidak jahat! Jika kita mengalami pencobaan dan goncangan berarti Bapa di surga sedang melatih kita untuk bisa lebih dewasa lagi, agar kita bisa siap untuk terbang. Akan sia-sia menjadi
rajawali kalau dia tidak bisa terbang. Berarti akan sia-sia menjadi orang Kristen kalau dia tidak pernah dewasa dalam iman! Akan tetapi perhatikanlah hal ini : setiap pencobaan datang, Tuhan tidak pernah
membiarkan anak-anakNya jatuh tergeletak, tapi seperti induk rajawali, pada saat kritis, ia menyambar anaknya untuk diangkat kembali.

Beban berat boleh datang, tapi kemudian mulailah untuk berdoa. Mulailah membuka Alkitab dan membaca firman Tuhan. Kemudian kita akan menyadari bahwa jawaban doa itu telah datang. Masa-masa sukar akan selalu ada di depan kita, tapi kita akan menemukan diri kita selalu

penuh dengan pengharapan jika kita tetap berdiri pada kebenaran firman Allah.
Apa yang sedang terjadi ? Ternyata kita sedang merentangkan sayap kita ! Kita sedang belajar terbang ! Tuhan mengangkat dan memuliakan kita melalui pencobaan-pencobaan yang kita alami.
Jika induk rajawali melatih anaknya untuk mempergunakan sayapnya, Tuhan melatih kita untuk mempercayai firmanNya dan mempergunakan iman kita.


Pelajaran 2:
Rajawali diciptakan untuk tinggal ditempat tinggi

Berbeda dengan jenis burung lainnya, rajawali diciptakan untuk terbang di tempat-tempat yang tinggi, jauh dari pandangan mata telanjang dan jauh dari jangkauan para pemburu.
Burung rajawali memiliki keunikan, jika ia berada di alam bebas, akan menjadi burung yang paling bersih di antara burung lainnya, tapi jika dia berada di dalam 'penjara'dan terikat, ia akan menjadi burung yang
paling kotor (hal ini dikarenakan rajawali mengkonsumsi makanan yang berbeda dengan burung lainnya).

Saudaraku, Tuhan menciptakan kita untuk selalu terbang dan berada di tempat yang tinggi, yaitu selalu berada dalam hadiratNya dan bebas dari kontrol dunia. Jika orang kristen berada dalam ikatan-ikatan
duniawi, ia akan menjadi orang yang terkotor dibandingkan dengan orang lain.

Pelajaran 3 :
Rajawali Tidak Terbang, Tapi Melayang

Rajawali tidak terbang seperti layaknya burung-burung yang lain, mereka terbang dengan mengepak-kepakkan sayapnya dengan kekuatan sendiri. Tapi yang dilakukan rajawali ialah melayang dengan anggun, membuka lebar-lebar kedua sayapnya dan menggunakan kekuatan angin untuk mendorong tubuhnya. Yang membuat rajawali sangat spesial ialah ia tahu betul waktu yang tepat untuk meluncur terbang. Ia berdiam di atas puncak gunung karang, membaca keadaan angin, dan pada saat yang
dirasa tepat ia mengepakkan sayapnya untuk mendorong terbang, lalu membuka sayapnya lebar-lebar untuk kemudian melayang dengan menggunakan kekuatan angin itu.

Saudaraku, angin sering disebutkan dalam Alkitab sebagai penggambaran dari Roh Kudus. Kita dapat belajar untuk bekerja sama dengan Roh Kudus dan membiarkan-Nya mengangkat kita lebih tinggi lagi, semakin dekat dengan Tuhan Yesus. Seringkali kita 'terbang' dengan kekuatan kita sendiri, hasilnya kita menemui banyak kelelahan, kekecewaan dan kepahitan dalam hidup ini. Tapi belajar dari rajawali, kita mau untuk 'terbang' melintasi kehidupan ini dengan mengandalkan Roh Kudus.

Angin, juga berbicara mengenai kesulitan-kesulitan hidup. Badai sering menggambarkan adanya pergumulan dalam hidup ini. Bagi rajawali, badai adalah media yang tepat untuk belajar menguatkan
sayapnya. Dia terbang menembus badai itu, melayang di dalamnya, melatih sayapnya untuk lebih kuat lagi. Orang 'Kristen Rajawali' seharusnya mengucap syukur dalam menghadapi berbagai-bagai pencobaan. Karena saat itulah saat yang tepat bagi kita untuk mempergunakan pencobaan sebagai media untuk menguatkan sayap-sayap iman kita.



PELAJARAN 4 :
Rajawali memiliki waktu khusus untuk Pembaharuan

Ketika rajawali berumur 60 tahun, ia memasuki periode pembaharuan. Seekor rajawali akan mencari tempat tinggi dan tersembunyi di puncak gunung. Ia berdiam disitu, membiarkan bulu-bulunya rontok satu demi satu. Rajawali ini mengalami keadaan yang menyakitkan dan sangat mengenaskan selama kira-kira 1 tahun. Ia menunggu dengan sabar selama proses ini berlangsung, dan setiap hari ia membiarkan sinar matahari menyinari tubuhnya untuk mempercepat proses penyembuhannya. Melalui proses ini, bulu-bulu barupun tumbuh, dan rajawali menerima kekuatan yang baru sehingga ia mampu untuk bertahan hidup hingga umur 120 tahun, seperti normalnya rajawali hidup.

Saudaraku, seperti rajawali, orang kristen perlu memiliki waktu-waktu khusus untuk proses pembaharuan dalam hidup ini. Membiarkan hal-hal lama yang tidak berguna lagi 'rontok' dan menanti-nantikan dengan
sabar pemulihan dari Tuhan. Pembaharuan adalah prinsip Ilahi, dimana Allah memotong segala sesuatu yang tidak menghasilkan buah dalam hidup kita ini agar kita mampu berbuah lebat. Selama kita menantikan Dia, relakan proses pembaharuan itu berlangsung.

Pelajaran 5 :
Rajawali Juga Kadang-kadang Sakit, Seperti Manusia

Ketika rajawali mengalami sakit di tubuhnya, ia terbang ke suatu tempat yang sangat disukainya, dimana ia dengan leluasa dapat menikmati sinar matahari. Karena sinar matahari memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan rajawali, dan juga merupakan obat g paling mujarab baginya.

Saudaraku, ketika kita sakit, baik itu sakit secara fisik, ekonomi,rumah tangga, pekerjaan, pelayanan, atau sakit rohani kita, apakah kita jug mencari Allah yang memainkan peranan penting dalam hidup
kita, yang juga merupakan sumber kesembuhan bagi segala macam 'penyakit' ?

Pelajaran 6 :
Setiap Burung Rajawali Pasti Mati

Ketika rajawali berada dalam keadaan mendekati waktu kematiannya, ia terbang ke tempat yang paling disukainya, di atas gunung, menutupi tubuhnya dengan kedua sayapnya, memandang ke arah terbitnya matahari, lalu....mati.

Saudaraku, sudah selayaknya, semua orang Kristen mati dengan mata dan hati tetap tertuju pada Yesus sebagai sumber dari pengharapan dan jaminan di dalam kehidupan kekal.

Jadilah KRISTEN RAJAWALI

"Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah."
Yes 40:30-31

------------ --------- --------- --------- --------- --------- --------- ------
"The LORD bless you and keep you;
the LORD make his face shine upon you
and be gracious to you;
the LORD turn his face toward you
and give you peace."
------------ --------- --------- --------- --------- --------- --------- ------